Just another free Blogger theme

Senin, 15 Mei 2017



MENGENAL DIRI UNTUK MENCAPAI
TARGET DAN KEBERHASILAN
DOSEN PENGAMPU: Dra. Emmeria Y. Tarihoran,s.pd, M.Th.

O
L
E
H

NAMA: ERMELINDA JIHUT
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHfcdH3ySS_l2f58XpNwKBmUlq_ds9wAMDolE8Wyg2haPAzhEkzbd6bxJ71ANswlS8vJU-GGGX0mbHiGy2lmMS4pRAx1WoJnetMrtG8Nuxutcc4tjl2POdf09XshAdJ3kwv94q4i3HmC4/s1600/LOGO+UNITRI.jpg   NIM: 2016230021






PRODI: ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus berkat rahmat dan kehendak-Nya saya diberikan kemudahan dan kelancaran sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Mengenal Diri Untuk Mencapai Target Dan Keberhasilan” ini tepat pada waktunya.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini baik dalam bentuk doa maupun materi.
Adapun tujuan  pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Katolik dan juga refleksi yang membangun diri untuk mencapai target dan keberhasilan.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk  itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang terkait.




Malang, 13 Desember 2016
Penulis






DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….…..i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….…ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………iii
RESUME……………………………………………………………………………..iv
Bab1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang………………………………………………………………...1
1.2  Rumusan Masalah…………………………………………………………..…2
1.3   Manfaat dan tujuan…………………………………………………………...2
Bab II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian……………………………………………………….……………..3
2.2 Ciri-Ciri Mengenal Diri………………………………………….…………….5
2.3.Faktor  Yang Mempengaruhi Pengenalan Diri…………………..…………….7
2.4. Pentingnya Mengenal Diri………………………………………..…………...8
Bab III PENUTUP
     3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..11






RESUME
Mengenal diri didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang, perasaan dan pemikiran individu terhadap dirinya yang meliputi kemampuan, karakter maupun sikap yang dimiliki individu .
Mengenal diri merupakan penentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila individu cenderung berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan yang akan membuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya, jika individu berpikir akan gagal, maka hal ini sama saja sudah mempersiapkan pintu kegagalan bagi dirinya
Ciri- cirri mengenal diri
ü  ·mempunyai keyakinan akan kemampuan dirinya dalam menghadapi kehidupan yang dijalaninya,
ü  ·menganggap dirinya berharga sebagai seorang manusia yang sederajat dengan manusia lainnya,
ü  ·mampu menempatkan dirinya pada kondisi yang tepat
ü  ·bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya,
ü  ·menyadari dan tidak merasa malu akan keadaan dirinya,
ü  ·kelemahan yang dimilikinya tidak membuatnya menyalahkan dirinya sendiri, sebagaimana ia mampu menghargai setiap kelebihannya,
ü  ·memiliki obyektivitas terhadap setiap pujian ataupun celaan, dan
ü  ·tidak mengingkari atau merasa bersalah atas dorongan-dorongan emosi yang ada pada dirinya.
ü  Pemekaran diri sendiri yang ditandai dengan keampuan seseorang untuk menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari dirinya sendiri juga.
ü  Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif.
ü  Memiliki falsafah hidup tertentu
Menurut Stuart dan Sudeen ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan mengenal diri. Faktor-foktor tersebut terdiri dari teori perkembangan, Significant Other (orang yang terpenting atau yang terdekat) dan Self Perception (persepsi diri sendiri).
Pentingnya Mengenal diri
1.Mengenal diri mempunyai peranan dalam mempertahankan keseluruhan batin.
2.Seluruh sikap, pandangan individu terhadap dirinya akan mempengaruhi individu dalam menafsirkan pengalamannya.
3.Mengenal diri menentukan pengharapan individu.
4. Introspeksi diri
5. Mengendalikan diri
 6.Membangun kepercayaan diri
7 Mengenal dan mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh teladan
8. Berpikir positif & optimis tentang diri sendiri













BAB 1
 PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
         Mengenal diri berarti memahami kekhasan fisiknya, kepribadian, watak dan temperamennya, mengenal bakat-bakat alamiah yang dimilikinya serta punya gambaran atau konsep yang jelas tentang diri sendiri dengan segala kekuatan dan kelemahannya.
“Siapakah aku?”  adalah pertanyaan identitas. Pertanyaan tersebut merupakan cara untuk memulai pemeriksaan batin dan identitas diri kita. Jika kita mengenal diri kita sendiri, kita dapat menemukan talenta dan mengembangkan tujuan pribadi kita, kemudian menempatkan talenta  yang kita miliki tersebut untuk melayani diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu , penting untuk selalu mendengarkan suara hati kita karena suara hatilah yang menggambarkan arah tujuan kita, dan memandu jalan kita.
Dalam pandangan psikologi, seseorang dalam berkomunikasi juga dipengaruhi oleh factor kejiwaan. Salah satunya adalah persepsi. Persepsi merupakan proses menginterpretasi atau menafsirkan suatu informasi yang mana sebelumnya Ia sudah mengumpulkan pengetahuan dan disimpan di dalam memori apa yang ditangkap oleh indra pesan-pesan atau informasi terdahulu.Dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, terkadang kita menyadari bagaimana diri kitasaat ini( actual self), bagaimana diri yang kita inginkan( ideal self), dan bagaimana diri kita seharusnya( Ought self).Kita menyadari diri kita, sikap kita, dan seperti apa diri kita setelah mendapat informasi dari orang lain maupun dari pembelajaran diri kita Dari latar belakang tersebut,  Orang dengan persepsi negatif mengenai identitas diri mereka juga berkutat dengan pengharapan negatif. Persepsi yang jelas dari identitas yang benar adalah aset yang tak ternilai bagi kehidupan yang sehat, bahagia dan produktif. Apabila anda meluruskan potret diri Anda dengan pandangan Allah mengenai diri Anda, maka Anda akan menemukan jati diri yang sehat.
“Identitas diri yang sehat adalah melihat diri sendiri sebagaimana Allah melihat Anda – tidak lebih dan tidak kurang”


1
1.2  Rumusan Masalah :
1.Apa itu mengenal diri
2.Apa saja cirri-ciri mengenal diri?
3.Faktor apa saja yang mempengaruhi pengenalan diri?
4.Apa pentingnya mengenal diri?
1.3 Manfaat dan tujuan
1. untuk mendapatkan nilai UAS Pendidikan Agama Katolik
2 Dapat mengenal kenyataan diri, dan sekaligus kemungkinan-kemungkinannya, serta (diharapkan mengetahui peran apa yang harus dimainkan untuk mencapai target atau keberhasilan)




                                                                              2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 .PENGERTIAN MENGENAL DIRI
     1. Menurut para ahli :
a)      . Seifert dan Hoffnung (1994), misalnya, mendefinisikan mengenal diri sebagai “suatu pemahaman mengenai diri atau ide tentang konsep diri.“.
b)      .Atwater (1987) menyebutkan bahwa mengenal diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya.
c)      . Cawagas (1983) menjelaskan bahwa mengenal diri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya, kelebihannya atau kecakapannya, kegagalannya, dan sebagainya.
d)     Stuart dan Sudeen (1998), mengenal diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.
e)      . Hurlock (1990:58) mengenal diri adalah gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya. Konsep diri ini merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki individu tentang mereka sendiri yang meliputi karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi.
f)       . Centi (1993:9) mengenal diri adalah gagasan tentang diri sendiri, konsep diri terdiri dari bagaimana kita melihat diri sendiri sebagai pribadi, bagaimana kita merasa tentang diri kita sendiri dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana yang kita harapkan.
      Mengenal diri didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang, perasaan dan pemikiran individu terhadap dirinya yang meliputi kemampuan, karakter maupun sikap yang dimiliki individu .
Mengenal diri merupakan penentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila individu cenderung berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan yang akan membuat individu menuju kesuksesan.
3
Sebaliknya, jika individu berpikir akan gagal, maka hal ini sama saja sudah mempersiapkan pintu kegagalan bagi dirinya.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
Mengenal diri adalah cara pandang secara menyeluruh tentang dirinya yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi fisik maupun lingkungan terdekatnya.
Mengenal diri Ini bukan atribut fisik, pendidikan , sejarah karir, prestasi, atau talenta rohani , bukan pula asal-muasal etnis . Semua ini hanya bungkus luar dari identitas Anda.
·         Sesungguhnya, pengertian kita mengenai siapa sebenarnya diri kita jauh lebih penting dari kehidupan kita dari pada karir prestisius yang menguntungkan.
·         . Identitas diri kita, dan terutama persepsi kita tentang identitas itu memainkan peran vital dalam menentukan bagaimana Anda menbawa diri Anda dalam kehidupan sehari-hari, seberapa besar kebahagiaan yang kita alami, bagainama kita memperlakukan orang lain, bagaimana kita tanggap terhadap Tuhan.
·         Tanpa mengerti dengan benar siapa Anda sebenarnya di bawah begitu banyak lapisan luar, Anda kemungkinan mengalami ketidakpuasan, dan kehilangan arah dalam kehidupan
·         Ada banyak pengaruh yang berbeda telah membentuk bagaimana Anda melihat diri Anda. Ada banyak pengaruh negative yang membuat kita gagal melihat siapa diri kita yang sesungguhnya seperti yang Tuhan katakan, kita gagal mengidentifikasikan diri sebagai orang yang sangat bernilai, sangat berharga yang dicipta serupa dengan gambar Allah, dan dimahkotai dengan kemualiaan dan hormat (Mazmur 8:6, 139:14).
2. Diidentifikasikan dengan sang Pencipta.
a. Tuhan mengenal diri kita jauh dibandingkan dengan kita mengenal diri kita.
b. Hanya Tuhan yang tahu nilai yang sebenarnya, yang jauh lebih berharga daripada penampilan kita, kinerja kita, dan status kita.
c. Hanya Tuhan yang bisa mengisi hidup kita dengan kasih, cinta dan arti.
4
d. Tuhan mengasihi kita secara penuh. Kasih-Nya tulus, murni, suci, tanpa memandang rupa kita.
e. Kita dindentifikasikan sebagai anak-anak Raja, Ahli waris kerajaan Allah (Roma 8:17), anak-anak Allah.
f. Siapakah yang lebih berbahagia dengan identitas seperti itu?
g. Begitu kita mengidentifikasikan diri kita dengan sang raja, maka kita akan menjalani kehidupan sebagai seorang pangeran dan putri raja yang adalah Anda sendiri.
h. Identitas Anda sebagai anak Allah akan membuat perbedaan besar dalam bagaimana Anda memandangi kehidupan Anda, pergumulan Anda, hubungan Anda dengan orang lain dan dengan Allah.
2.1 .CIRI-CIRI MENGENAL DIRI
Menurut Calhoun & Acocella (1995), mengenal diri merupakan gambaran mental terhadap diri sendiri yang terdiri dari pengetahuan tentang diri, pengharapan bagi diri dan penilaian terhadap diri sendiri. Salah satu ciri dari konsep diri yang negatif akan terkait secara langsung dengan pengetahuan yang tidak tepat terhadap diri sendiri, pengharapan yang tidak realistis atau mengada-ada, serta harga diri yang rendah. Untuk menghindari hal tersebut, Sheerer (dalam Cronbach, 1963) memformulasikan ciri-ciri mengenal diri positif yang selanjutnya mengarah pada penerimaan diri individu, sebagai berikut:
v mempunyai keyakinan akan kemampuan dirinya dalam menghadapi kehidupan yang              dijalaninya,
v menganggap dirinya berharga sebagai seorang manusia yang sederajat dengan manusia lainnya,
v mampu menempatkan dirinya pada kondisi yang tepat sebagaimana orang lain, sehingga keberadaannya dapat diterima oleh orang lain,
v bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya,
v menyadari dan tidak merasa malu akan keadaan dirinya,
v kelemahan yang dimilikinya tidak membuatnya menyalahkan dirinya sendiri,        sebagaimana ia mampu menghargai setiap kelebihannya,
5
v  memiliki obyektivitas terhadap setiap pujian ataupun celaan, dan
v  tidak mengingkari atau merasa bersalah atas dorongan-dorongan emosi yang ada pada dirinya.
v  Pemekaran diri sendiri (extension of the self), yang ditandai dengan keampuan seseorang untuk menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari dirinya sendiri juga. Perasaan egoisme (mementingkan diri sendiri) berkurang, sebaliknya tumbuh perasaan ikut memiliki. Salah satu tanda yang khas adalah tumbuhnya kemampuan untuk mencintai orang lain dan alam sekitarnya. Kemampuan untuk menenggang rasa dengan orang yang di cintainya, untuk ikut merasakan penderitaan yang di alami oleh orang yang di cintainya. Itu menunjukkan adanya tanda-tanda kepribadian yang dewasa (mature personality). Di samping itu juga adalah berkembangnya ego ideal berupa cita-cita, idola dan sebagainya yang menggambarkan bagaimana wujud ego (diri sendiri) di masa depan.
v  Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif (self objectivication) yang ditandai dengan kemampuan untuk mempunyai wawasan tentang diri sendiri (self insight) dan kemampuan untuk menangkap humor (sense of humor) termasuk yang menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran. Ia tidak marah JIka di kritik dan di saat-saat yang diperlukan ia bisa melepaskan diri dari dirinya sendiri dan meninjau dirinya sendiri sebagai orang luar.
v  Memiliki falsafah hidup tertentu (unifying philosophy of life). Hal ini dapat dilakukan tanpa perlu merumuskannya dan mengucapkannya dalam kata-kata. Orang yang sudah dewasa tahu dengan tempatnya dalam kerangka susunan objek-objek lain dan manusia-manusia lain didunia. Ia tahu kedudukannya dalam masyarakat, ia paham bagaimana seharusnya ia bertingkah laku dalam kedudukan tersebut dan ia berusaha mencari jalannya sendiri menuju sasaran yang ia tetapkan sendiri. Orang seperti ini tidak lagi mudah terpengaruh dan pendapat-pendapat serta sikap-sikapnya cukup jelas dan tegas.






6
2.3.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGENALAN DIRI
Menurut Stuart dan Sudeen ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan mengenal diri. Faktor-foktor tersebut terdiri dari teori perkembangan, Significant Other (orang yang terpenting atau yang terdekat) dan Self Perception (persepsi diri sendiri).
1. Teori perkembangan.
Mengenal diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan membedakan dirinya dan orang lain. Dalam melakukan kegiatannya memiliki batasan diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembang melalui kegiatan eksplorasi lingkungan melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pangalaman budaya dan hubungan interpersonal, kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang nyata.
2. Significant Other ( orang yang terpenting atau yang terdekat )
      Mengenal diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan diri merupakan interprestasi diri pandangan orang lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang yang dekat, remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang dekat atau orang penting sepanjang siklus hidup, pengaruh budaya dan sosialisasi.
3. Self Perception ( persepsi diri sendiri )
      Yaitu persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta persepsi individu terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman yang positif. Sehingga konsep merupakan aspek yang kritikal dan dasar dari prilaku individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang dapat berfungsi lebih efektif yang dapat dilihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan. Sedangkan konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial yang terganggu.


7

4. Orang lain.
     Mengutip pernyataan Gabriel Marcel dalam Rakhmat (2004:100),
“The fact is that we can understand ourself by starting from the other, or from others, and only starting from them.                                                
” Kita mengenal diri kita dengan mengenal orang lain terlebih dahulu. Bagaimana anda menilai diri saya akan membentuk konsep diri saya.
 Kita sepakat bahwa orang lain mempunyai pengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Tetapi, tidak semua orang lain mempunyai pengaruh yang sama terhadap diri kita. Adayang paling berpengaruh, yaitu orang-orang yang paling dekat dengan diri kita. George Herbert Mead dalam Rakhmat (2004:101) menyebut mereka Significant others – orang lain yang sangat penting.
5. Kelompok rujukan
Dalam bermasyarakat kita pasti menjadi anggota berbagai kelompok masyarakat.Adakelompok yang secara emosional mengikat kita dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Dengan melihat kelompok ini, orang mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan diri dengan ciri-ciri kelompoknya. ketika kita menjadi anggota kelompok persatuan bulu tangkis, UA-KMK ST.Thomas Aquinas dan lain-lain.

2.4. PENTINGNYA MENGENAL DIRI
1 .Mengenal diri mempunyai peranan dalam mempertahankan keseluruhan batin.
 Apabila timbul perasaan, pikiran dan persepsi yang tidak seimbang atau saling bertentangan satu sama lain, maka akan terjadi situasi psikologis yang tidak menyenangkan. Untuk menyeimbangkan dan menghilangkan ketidakselarasan tersebut, individu akan mengubah perilakunya.
2.Seluruh sikap, pandangan individu terhadap dirinya akan mempengaruhi individu dalam menafsirkan pengalamannya.
8
Sebuah kejadian akan ditafsirkan berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya dikarenakan masing-masing individu mempunyai sikap dan pandangan yang berbeda terhadap dirinya.
3.Mengenal diri menentukan pengharapan individu. Pengharapan ini merupakan inti dari mengenal diri.
Sikap dan pandangan negatif terhadap kemampuan diri akan menyebabkan individu tidak mempunyai motivasi untuk mencapai prestasi yang gemilang.
Salah satunya dalam mengenal diri yaitu bagaimana seseorang  memandang dirinya secara utuh, mengenal diri  akan memberikan arah untuk menemukan dan menentukan cara-cara menentukan prestasi belajar dan kerja yang diharapkan. Konsep diri (self concept) merupakan suatu bagian terpenting dalam kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang terdapat pada manusia.
4. Introspeksi diri
5. Mengendalikan diri
 6.Membangun kepercayaan diri
7 Mengenal dan mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh teladan
8. Berpikir positif & optimis tentang diri sendiri








9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
 Mengenal diri adalah cara seseorang untuk melihat dirinya secara utuh dengan semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain. Sangatlah penting bagi seorang perawat untuk memahami konsep diri terlebih dahulu harus menanamkan dalam dirinya sendiri sebelum melayani klien, sebab keadaan yang dialami klien bisa saja mempengaruhi konsep dirinya, disinilah peran penting perawat selain memenuhi kebutuhan dasar fisiknya yaitu membantu klien untuk memulihkan kembali konsep dirinya.
Ada beberapa komponen mengenal diri yaitu identitas diri yang merupakan intenal idividual, citra diri sebagai pandangan atau presepsi, harga diri yang menjadi suatu tujuan, ideal diri menjadi suatu harapan, dan peran atau posisi di dalam masyarakat.Untuk membangun konsep diri kita harus belajar menyukai diri sendiri, mengembangkan pikiran positif, memperbaiki hubungan interpersonal ke yang lebih baik, sikap aktif yang positif, dan menjaga keseimbangan hidup.
Semua yang kita lakukan pasti ada manfaatnya begitu juga dalam memahami pengenalan diri, kita menjadi bangga dengan diri sendiri, percaya diri penuh, dapat beradaptasi dengan lingkungan, dan mencapai sebuah kebahagiaan dalam hidup, intinya dapat mencapai target dan keberhasilan.
Mengenal diri juga dapat diartikan sebagai penilaian keseluruhan terhadap penampilan, perilaku, perasaan, sikap-sikap, kemampuan serta sumber daya yang dimiliki seseorang (Labenne dan Greene, 1969). mengenal diri sebagai suatu penilaian terhadap diri juga dijelaskan dalam defenisi konsep diri yang dikemukakan oleh Partosuwido, dkk (1985) yaitu bahwa megenal diri adalah cara bagaimana individu menilai diri sendiri, bagaimana penerimaannya terhadap diri sendiri sebagaimana yang dirasakan, diyakini, dan dilakukan, baik ditinjau dari segi fisik, moral, keluarga, personal, dan sosial.

10


DAFTAR PUSTAKA
Suwendra. 1992.Pengaruh Konsep Diri Terhadap Kesuksesan Belajar Di Perguruan Tinggi. Majalah Ilmiah Kopertis VIII.
Arini.A.T.2006.Orang Tua dan Konsep Dirri Anak. Konsep Diri Positif, Menentukan Prestasi Anak. Yogyakarta: Kanisius.
Pikiran penulisan 















Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar