Just another free Blogger theme

Senin, 02 September 2019


Hancur
Aku telah bosan dengan panggung sandiwara ini
Jiwaku kalah melawan serangan hembusan alam
Jiwaku merintih kesakitan
Hari-hari kesengaraan membelenggu aku
Aku ingin melampiaskan keluhanku
Aku ingin berteriak pada jiwaku
Aku ingin mencabik kepahitan jiwaku
Jiwaku hancur dalam diriku
Air mata terus menertawakan perih yang melukai  jiwaku
Mataku kusam dan perih
Dimana…
Dimanakah pelita jiwaku?
Dan  Engkau, Dewa, berapa lama lagi?
-E.J



SAKIT
Alunan melodi perih menusuk hatiku
Aku telah kalah
Hubungan yang selaras antara aku dan tubuhku mendadak retak
Tubuhku mengamuk lantaran kurang kuperhatikan
Bertahun-tahun kami bersama dalam suka dan duka
Entahlah,
Kali ini aku gagal memahaminya
Dia terluka
-E.J


PELAKOR
Cinta kau lacuri
Kasih hanya menjadi tumpangan sebentar pada ingatan
Moralitas yang lumpuh dalam ingatan
Kau tak jauh beda dengan sipecundang
benakmu berantakan menghasilkan Lisan cabul
Penuh teriakan kemerdekaan iblis
Menghasut akal
Bahasa setan yang bersilat lidah
Engkau liar bagai ular
Keharmonisan kau hanguskan diatas ranjang
Kau mabuk mani
Ahhh pelakorr
Betapa mahal kesetiaan bagimu
-E.J










cyberbullying
Hey milineal
Berdrama di dunia maya
Berlindung dibalik media
Pecundang
Pecundang media social
Kau tampak asyik membuli
Menabur racun dipostingan
Kau pandai bermain rasa
Aib dikumandangkan
Nyawa dimakan kebiadabanmu
Punah kau makan secara kejam
Hey milineal
Dunia maya adalah dewamu
Dewa yang kau sembah tanpa batas
Katamu
Sahabat yang Setia
Yang paling mengerti denganmu
Lantas Siapa mahluk di sekitarmu?
-E.J





BERPISAH
Suaramu
Canda kita
Membisu
Tak ada lagi yang tesisah
Hanya airmata
Dan aku
Kabut bawalah airmata ini
Tidakkah kau lihat mataku jadi kusam
Selamat berpisah airmata
Selamat jalan
Aku butuh izin sang Dewa
Bila nanti Dia memanggilku pulang
Aku ingin merangkulmu lebih lama  disurga yang sama

-E.J









PUTUS
Priaku
Kembalikan debaran jantungku
Kembalikan bunga hatiku
Yang sempat menggetarkan jiwamu
Aku tak ingin dibunuh oleh keserkahanmu
Pulanglah desahan nafasku
Pulanglah kelembutanku
Kau telah dipermainkan oleh keegoisannya.
-E.J




MANGGARAI
Aku ingin mendaki puncak Ranakamu
Menelusuri pantai pasir putih Narang
Berajalan menyusuri  pematang lodok
 Dan menikmati udara dingin kota seribu gereja
Aku ingin merasakan  alammu yang semuanya tampak seksi
Aku mendambakan kehidupan  yang penuh polesan senyum indahmu
Aku ingin terjun menyelami misteri leluhur yang telah pecah oleh logika keegoisan
Aku ingin tahu keadaanmu yang dulu,
Seraya menemukan nana yang sesek sapu dan enu dengan bali-belonya
Aku ingin mendengar cerita Rueng dari mulut leluhurku
Mendengar sejarah perjuangan Motang Rua
Ditimang dengan  nenggo tua-tua adat yang dibalut aksesoris adat ditubuh
Aku ingin membaca bintang dan laba-laba ditenunan enu dan sensasi tuak putih dilengan nana
Aku ingin berkelana kerumah adat Niang Todo, menikmati kepolosan kampung waerebo
Melihat otot kekar nana dalam permainan caci dan keanggunan enu dalam tarian sae.
Ah Manggarai
Kau memang kaya akan kekhasanmu
Aku ingin hidup diantara hiruk pikuk kekhasan itu sampai nanti aku mati dalam pelukanmu.
-E.J